Sekilas TRILOGY FM

TRILOGY Fm sendiri berada di freqwensi 88.00 Fm. mengusung aliran musik jazz,blues,pop,metal,heavy metal,speed metal,classsic rock,hard rock,hardcore,grindcore,thrash metal,underground.Moto dari TRILOGY FM sendiri adalah " BRING DA NOISE " bisa diartikan.. [next]
Photobucket

Tentang Helloween


Konser Helloween: Gemuruh Raungan Hantu Buah Labu

JAKARTA - Sorak-sorai ribuan penonton menggema ketika personel Helloween naik. Vokalis Andreas "Andi" Deris bernyanyi dengan tarikan nada tinggi, penonton tanpa dikomando langsung meloncat-loncat. Mereka memainkan speed metal yang mengandalkan besutan gitar yang meraung-raung dan gebukan drum nan cepat.

Setelah mengguncang Surabaya Senin lalu, grup asal Jerman itu menggelar konser, Rabu (11/2) malam di Pantai Festival, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, dengan promotor Log Zhelebour dan Garuda Dua. Hampir 5.000 penonton berkaus hitam menyambut. Helloween datang setelah rangkaian konser di Amerika Serikat dan Jepang sebagai bagian tur dunia 2004.

Helloween digawangi Andi Deris (vokal), Michael Weikath (gitar), Sascha Gerstner (gitar), Markus Grosskopf (bass), dan Stefan Scharpman (drum) yang berumur 38-an tahun kecuali Sascha. Setelah Jakarta, Jumat (13/2) tampil di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Konser kali ini diperkuat Jorg Ellenbork sebagai pemusik tambahan pada keyboard.

Penampilan Helloween merupakan puncak pertunjukan yang dimulai pukul 20.00 WIB oleh grup pembuka trash metal Sucker Head. Lima lagu mereka mainkan dengan baik didukung vokalis Krisna yang mengumbar suara growl. Selanjutnya, giliran Relp yang diacuhkan penonton yang terus menyuruh turun. Ketika vokalis Relp melempar topi bak superstar, penonton yang jengkel membuangnya balik ke panggung.

Untunglah, Helloween segera muncul. Ribuan watt lampu berpendar seiring puluhan ribu watt sistem suara yang menyalurkan raungan gitar dan gebukan perkusi. Setelah dua lagu pembuka, Deris menyapa penonton, "Hello Jakarta. Very far away. I can't touch you." Lalu, masuklah Keeper of The Seven Keys dari Keeper of The Seven Keys Part II. Lagu sepanjang 16 menit itu didominasi cabikan gitar cepat dan drum ritmik ditingkah suara melengking Deris.

Dalam konser Helloween mengusung lagu-lagu yang diambil dari album macam Walls of Jericho (1985), Judas (1986) Keeper of The Seven Keys Part I (1987) dan Part II (1988), The Time of The Oath (1996), High Live (1996), hingga Rabbit Don't Come Easy (2002). Di panggung, Helloween mengusung Future World, Eagle Fly Free, How Many Tears, dan Dr. Stein dengan garang. Duo gitaris dan bass kerap berjajar menghentak-hentak khas gaya rocker 1980-an. Sementara itu, saat Forever and One yang lembut, para penonton melambai-lambaikan tangan sambil bersenandung. Di antara lagu, Deris tampil komunikatif dan sukses mengajak bernyanyi pada lagu Power.

Menurut pengamat musik Denny Sakrie, Helloween sangat dipengaruhi grup metal Inggris, Judas Priest dan Iron Maiden. Denny mencontohkan gaya bernyanyi vokalis lama Michael Kiske yang selalu mengambil high pitch (jangkauan nada tinggi) seperti halnya Rob Halford (vokalis Judas Priest) dan Bruce Dickinson (Iron Maiden). Karakter itu dipertajam Andi Deris dengan memasukkan lengkingan mirip scream.

Helloween juga dianggap sebagai grup power metal yang belakangan bergeser ke speed metal. "Genre ini memiliki ciri-ciri dengan riff-riff gitar yang keras menggelora dan melodi yang sering bermain dalam nada-nada minor, di antaranya mengacu warna heavy metal yang klasik. Makanya, kalangan penggemar rock 1970-an juga bisa ikut larut menikmati musik seperti ini," kata Denny.

Pasang-surut
Sejatinya selama 20 tahun sejak 1984, Helloween yang suka menelurkan mini album ini mengalami jalan panjang. Cikal bakalnya di Hamburg, Jerman, pada 1983 saat gitaris Kai Hansen sering bermain bareng bersama Ingo Schwichtenberg (drum) dan Markus Grosskopf (bass). Gitaris Michael Weikath datang, sepakat mendirikan Helloween. Album perdananya bertajuk Helloween hanya berisi lima lagu. Tahun yang sama merilis Walls of Jericho.

Setelah masuknya Michael Kiske, sepanjang 1986-1987 merilis Keeper of The Seven Keys Part I yang menuai sukses di seluruh jagat. Dari Eropa merambah Jepang dan Amerika. Setahun kemudian, Keeper of The Seven Keys Part II diluncurkan yang disambut pencinta metal dunia. Penjualannya mencapai jutaan kopi. MTV mengajak tur bersama grup trash metal Exodus dan Anthrax ke penjuru Amerika.

Pada 1990 Helloween terlilit kemelut dengan Noise Record akibat meneken kontrak dengan EMI Records. Setahun keduanya beperkara di pengadilan yang akhirnya Noise menang. Kedua pihak berpisah dan Helloween harus membayar ganti rugi dalam jumlah besar dan dilarang menjual materi rekaman di luar Eropa dan Jepang.

Setelah rumor bubar pada 1991, mereka merilis Pink Bubbles Go Ape. Tapi menuai kecaman pedas dari penggemar dan jeblok di pasar. Keadaan belum berubah hingga 1993 dan terpuruk saat album Chameleon yang mereka rilis tetap jeblok. Periode sulit itu ditambah terjerembabnya Ingo ke narkotik.

Sebagaimana dikutip dari situs Helloween.org, barulah pada 1994 keadaan berubah. Juga masuknya Andreas (Andi) Deris menggantikan Michael Kiske yang hengkang. Di sektor perkusi, mereka merekrut Uli Kusch, mantan personel Gamma Ray.

Dengan musik yang lebih kental power-nya Helloween merilis Master of The Rings yang disambut publik sebagai kebangkitan seperti era Keeper. Hal itu berlanjut hingga 1996 ketika tercatat terjual jutaan keping. Di antara sukses itu, mantan drumer Ingo Schwichtenberg bunuh diri nekat meloncat di depan kereta yang tengah melaju.

Toh, Helloween meluncurkan rekaman show High Live. Album yang melambungkan hits Future World dan Dr. Stein ini menegaskan Helloween sebagai grup yang selalu garang di atas panggung. Mulai 1998, beberapa personel juga melakukan karier solo. Pada Oktober 2000 album The Dark Ride dirilis yang turnya disambut antusias di Eropa maupun Jepang.

Lalu, terjadi lagi bongkar-pasang. Drumer Uli mundur pada 2001 karena lengannya sakit berkepanjangan. Pun Mark Cross penggantinya pada 2002 karena mengidap mononucleosis. Sisi B album Rabbit Don't Come Easy (2002), penggebuk drumnya Steffan Schwarzmann. Saat bersamaan Helloween menggandeng gitaris metal Sascha Gerstner, 24 tahun, menggantikan Roland Grapow.

Praktis Michael Weikath dan Markus Grosskopf yang bertahan dari awal. Tetapi, sejumlah pergantian mengantar Helloween menemukan bentuknya yang mapan sekarang di jalur speed metal. Di panggung, usai 12, para penonton tak beranjak walau Andi Deris sudah pamit dengan mengucap Good Night. Setelah lima menit ribuan penonton terus meneriakkan, "Helloween!", raungan si Hantu Buah Labu kembali membelah panggung. Seusai Sun 4 The World, pukul 22.45 panggung benar-benar padam. Penonton bubar dengan wajah puas.

Bahaya. Itulah komentar kugiran Tengkorak, Ombat Nasution, yang datang bersama gengnya tentang penampilan Helloween. Di kalangan metal underground, kurang-lebih artinya garang. Ditemui di depan panggung, Ombat mengaku kagum atas pengusung speed metal tersebut. "Musiknya konsisten dan power vokal Andi Deris konstan hingga akhir," kata Ombat. Ia juga menjelaskan, musik dari Eropa memang menampilkan skill matang dan permainan yang kompak.

0 komentar: